Kury Yusuf

when unsucceed talks about success

Sabtu, 03 Maret 2012

never ending relationship: family


Jadwal posting hari ini sebenarnya masih dalam "courage" series, seri keberanian. Tajuk hari ini adalah berani melangkah, dare to take action. Tapi sebelumnya, saya mau Anda membaca tulisan ini dulu. Undirectly, ada hubungannya juga dengan bahasan hari ini.

Family, a group of people who will always there for us. Dad, mom, brad, sista, they will always care of us. No matter how far we left them to stand independently. Jujur saja, i write this with tears fall down. Pas sekali, saat saya membuka blog, ada sms datang dari adik saya. "brad, we just sent 200k to your bank account. Take it out from the bank now, before the bank cut your money for any tax."

Damn! Last nite, my mom told me that she will send some money to me. Coz, somehow, she really understands that i don't have money to live here, in the city i choosen to live independently, Cikampek. But, i'm also told her, not to send a sen, coz i still alrite here. I think she will really do what i suggested. Saya benar-benar kaget membaca sms adik saya pagi ini. Tak disangka, demi kepedulian mereka terhadap saya, mereka tetap ngeyel mengirim uang ke rekening saya. Honestly, since i left my job and failed on building my own bussiness, i wasted my tears oftenly. Not to regreting the way i take. I cried a lot, coz i realize that they really concern about me. Mereka benar-benar peduli akan kelangsungan hidup saya di sini. Mereka terus menanyakan keadaan saya. Mereka terus menawarkan bantuan. Dan hari ini, mereka memaksa saya untuk menerima bantuan. Oh damn! My tears still fall this far. Even i tried to stop it now.

Ya, keluarga memang seperti itu. Saya yakin, begitu pula keluarga Anda. Cobalah resapi kembali kasih sayang yang terjalin dalam hubungan bernama keluarga. Lihat kembali apa yang keluarga Anda lakukan untuk Anda. And don't call your self a human if your tears don't fall.

Bukan air mata yang saya tekankan di sini. Tak ada artinya jika kita mengingat kembali keluarga kita, lalu menangis, jika tak ada perubahan atas sikap kita terhadap mereka. Coba maknai kembali ikatan keluarga kita, lalu berubahlah demi mereka. Karna meski tak kita sadari, mereka selalu ada untuk kita.

live your life better, for the dearest people ever.

kury yusuf
the world's only unsucceed motivator

thank's to eiichiro oda for the lesson i learned

one piece comic series is a manga created by eiichiro oda... it narates about luffy's adventures with her ship crew. Luffy is a young pirate who always says, "i'll be pirate king!". Actually, his power is only an elastic body which is turned into rubber form. It's unrealistic that he dreamed to be a number one pirate in the world. If we look up the story, there're so many stronger enemy he met. But he's never give up to everything. He always being optimist till in the last chapter released, we will find that luffy had been a really great pirate.
the lesson here is, "it's so possible to win everything, if we believe in our own power."

ya, just follow the one piece comic series to find out more life lesson.

and let your self win everything...

kury yusuf
the world's only unsucceed motivator


berani mimpi (dare to dream)


dream, the invisible thing with an unlimited power to make people survive. Ya, mimpi memang tidak secara eksplisit terlihat. Namun kekuatannya benar-benar tak terbatas. As God allow people to have a dream, He let them use His unlimited power to fight, reach every goal they running for. Remember a song titled "when you believe" by Mariah Carey? There's a sentence, "can be miracle, when you believe". This lyric means, when we believe in something, especially when we believe in God, we will find so many miracle happens in our life. When we stuck on some problem till we find no way to run, God wiil always there to help us. He will always be ready to show us His miracly unlimited power. Ya, saya sendiri, dalam beberapa kesempatan, mersakan keajaiban Tuhan. He's really cool, men! He will help us find some way we never imagine before.

Dari uraian di atas, menurut saya, aneh sekali orang-orang yang takut bermimpi itu.  mereka menyebut diri mereka realistis, yang menurut saya itu berarti sangat pesimis. Tuhan Maha Kuasa, dengan kuasaNya, Dia Maha Mampu untuk menggerakkan kita, menyelaraskan langkah kita dengan semesta, untuk membantu kita meraih apa yang kita impikan. Jika kita flashback, sejarah telah banyak membuktikan bahwa sesungguhnya tidak ada mimpi yang tidak realistis. Wright Brother berhasil membuat manusia bisa terbang, Neil berhasil menginjakkan kaki di bulan, Bell berhasil bercakap-cakap dengan temannya yang jauh entah di mana, Edison berhasil membuat malam terrang benderang. Apa mimpi mereka relistis? Menurut kebanyakan orang pasti tidak, namun menurut saya dan para penemu tersebut, tentu saja ini relistis. Realistis adalah ketika sesuatu bisa direalisasikan. Keberadaan bumi ini tidak masuk akal, kematian tidak masuk akal, tapi hal-hal itu terjadi. Hinggan orang-orang realistis pun percaya bahwa itu real, nyata.

Jawab pertanyaan saya. Are you dare to dream high?

Jika Anda masih percaya pada mitos "jangan mimpi terlalu tinggi, kalau jatuh sakit", berarti Anda tidak berani mimpi. Karena mimpi adalah tujuan yang tinggi. Bukan sekedar cita-cita orang kebanyakan, hidup layaknya manusia umum.

 Mimpilah setinggi mungkin, dan kejarlah mimpi Anda bersama Tuhan. Jangan takut jatuh, karena meski Anda jatuh, Tuhan akan selalu menopang Anda untuk bangkit kembali.

Mimpi yang tinggi adalah sebagian dari tanda iman. Karena jika Anda percaya bahwa kekuatan Tuhan itu Maha Memungkinkan, itu berarti Anda benar beriman.

well then, do you dare to dream high?

stay with me if it's "yes".

regards
kury yusuf
the world's only unsucceed motivator

berani sukses?


Anda ingin sukses? "Pastinya!", kata Anda.
Anda berani sukses? Belum tentu... Tolong jangan protes dulu. Baca saja sampai ujung. Kalau ada yang Anda gak ngerti atau kurang setuju, tanyakan saja, kita diskusikan bersama.

Oke, anak-anak, kita mulai pembahasan kali ini.

As we already know, semua orang pasti ingin sukses. Anda sendiri juga ingin sukses kan? Saya tau kok, keliatan dari muka Anda yang menunjukkan mimik "bosen miskin". hehe

Begitulah, semua orang pasti ingin sukses. Tapi apakah semua orang juga punya keberanian untuk sukses? Mungkin Anda bilang iya, tapi saya rasa, tidak juga. Lalu sebenarnya apa sih yang saya maksud dengan berani sukses di sini? (ya mana gue tau lah, kan elu yang mau jelasin!)

Ingin sukses berarti punya keinginan untuk sukses. Tapi hanya sebatas ingin. Namun berbeda dengan berani sukses. Berani sukses adalah ketika keinginan Anda untuk sukses diiringi dengan kemauan dan tekad untuk meraih kesuksesan. Di sinilah bedanya, kini Anda bisa mengerti mengapa saya bilang orang yang ingin sukses belum tentu berani sukses. Jika Anda mengaku berani sukses, maka segera luruskan tekad Anda. Katakan pada diri Anda, tulis di langit-langit kamar tidur Anda, di depan jamban Anda, di wallpaper PC Anda, di meja makan Anda, di lemari baju Anda, bahkan jika perlu, di sisi dalam kaca mata Anda, kalimat ini: "Saya ingin sukses! Saya mau sukses! Dan saya akan sukses!". Lalu bersikaplah layaknya orang yang menginginkan sesuatu dan bergeraklah menjemput sesuatu itu. Seperti ketika Anda ingin makan bakso, maka pergilah ke tukang bakso. Sesederhana itu analoginya. Mungkin emang tidak sesederhana itu aplikasinya, tapi yakinlah Anda bisa.

Well then, ini baru sebatas intermezzo saja. Bila Anda ingin menuntun diri Anda untuk menemukan keberanian-keberanian apa saja yang Anda butuhkan untuk sukses, lalu menumbuhkannya dalam diri Anda, teruslah ikuti posting-posting saya selanjutnya.

Saya sendiri belum sukses, dan sedang menapaki anak tangga-anak tangga awal menuju kesuksesan. Inilah saya, SATU-SATUNYA ORANG YANG MENCOBA MEMOTIVASI ANDA UNTUK SUKSES, YANG DIRINYA SENDIRI JUGA BELUM SUKSES.

Kury Yusuf
the only unsucceed motivator in the world
who have introduced him self as "the multitalented bussinessman"


dream high and see the brightest light


berani?


Pada waktu itu, sekitar jam 3 sore lebih 32 menit, Pooh dan Piglet berjalan menyusuri jalan setapak hutan. Saat itu cuaca memang sedang galau, langit mendung, tapi tak kunjung turun hujan. Ibarat pacar yang tak kunjung melamar. Pacaran tak kunjung nikahan, entah kalo kawinan.

Namun di tengah perjalanan, kira-kira 2 km lagi Pooh dan Piglet akan sampai di tujuan, tiba-tiba langit memecahkan kegalauan bumi. Seperti cowok yang melamar pacarnya dengan sejuta kejutan, langit mendadak menurunkan air hujan secara membabi buta. Btw, babi di sini tidak memelihara monyet di pundaknya.

Langit benar-benar memberi kejutan saat itu. Petir menyambar pertanda gusar. Angin dengan begitu nafsunya memperkosa pepohonan, hingga telanjang dari daun dan dahan. Jalan setapak yang dilalui Pooh dan Piglet pun dipenuhi patahan ranting, dahan, dan dedaunan.

Piglet tiarap, berteriak menangisi keadaan. Begitu takutnya dia, tak berani meneruskan perjalanan, bahkan sekedar memandang jalan. Dia bilang, "Pooh, aku takut. Kita berhenti di sini saja".
Pooh menjawab, "Apa yang kau takutkan? Kita akan baik- baik saja. Lagipula ini sudah tinggal 13,67% perjalanan. Kita tidak boleh berhenti hanya karena badai ini."
"Tapi aku takut! Lihat jalannan di depan, pohon-pohon hampir tumbang. Aku khawatir, kalau kita tetap berjalan, akan ada banyak pohon yang tumbang menutup jalan, atau bahkan menimpa kita.", jawab Piglet lagi.
Lalu Pooh dengan polosnya berkata, "Tapi bagaimana jika semua itu tidak terjadi?"

Tentu saja, jika hal-hal yang ditakutkan Piglet tidak terjadi, mereka akan sampai di tujuan. Iya kan?

Begitulah, kita adalah Piglet versi nyata. Sering kita terlalu mengkawatirkan hal-hal negatif yang mungkin terjadi di masa depan. Hingga kita takut untuk melakukan sesuatu, takut melangkah, takut maju. Seperti Piglet, kadang kita terlalu pesimis. Dominasi pemikiran negatif jauh lebih besar daripada sisi pisitifnya.

Kini, cobalah untuk berpikir terbalik. Dari "bagaimana jika ini dan anu terjadi?" menjadi "bagaimana jika anu tidak terjadi?", atau "bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?".
Sederhana saja, sebenarnya rasa takut hanyalah asumsi bahwa hal buruk (mungkin) akan terjadi. Ya, itu benar, memang selalu ada kemungkinan. Maka, cara paling masuk akal untuk mengenyahkan rasa takut adalah dengan memutarbalikkan pemikiran, dari negatif kepada anti-negatif. Atau untuk lebih baiknya, pikiran yang positif. Inilah yang disebut berani, yaitu asumsi bahwa something better akan terjadi.

Jadi marilah, kita mulai mengaktifkan tombol berani kita. Dengan mematikan tombol takut kita. Seperti yang saya lakukan, asumsikan bahwa kita akan selalu baik-baik saja.

Mari optimis!
Berani?

-kury yusuf-

berani sukses?

Berani.

Kury Yusuf Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger